surat al an am ayat 103 latin dan artinya
SurahAl-An'am berarti Binatang Ternak. Sumber terjemahan dan tafsir Al-An'am ayat 103 diambil dari Kemenag.
TafsirSurat Al-An'am Ayat-103. 103. لَّا تُدْرِكُهُ ٱلْأَبْصَٰرُ وَهُوَ يُدْرِكُ ٱلْأَبْصَٰرَ ۖ وَهُوَ ٱللَّطِيفُ ٱلْخَبِيرُ. 103. Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.
maknakata al abshar dalam surah Al An'aam, ayat 103, adalah inti pati yang halus yang dibentuk oleh Allah pada deria mata yang dengannya dapat mengetahui apa yang dilihat. Pengetahuan di sini adalah pengetahuan yang diliputi oleh mata.
Hatinyasurat al an am latin. Dan dialah yang maha halus . Download Al Quran Lengkap Latin Dan Terjemahan Indonesia Apk Inter Reviewed from tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang dia dapat melihat segala yang kelihatan; Kumpulan gambar tentang surat al an am ayat 103 latin dan artinya, klik untuk melihat koleksi gambar lain di kibrispdr.org. Mostly by managing
film bioskop hari ini di ciputra pekanbaru. ۞ وَلَهُۥ مَا سَكَنَ فِى ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ ۚ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ Arab-Latin Wa lahụ mā sakana fil-laili wan-nahār, wa huwas-samī'ul-'alīmArtinya Dan kepunyaan Allah-lah segala yang ada pada malam dan siang. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Al-An'am 12 ✵ Al-An'am 14 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangPelajaran Penting Tentang Surat Al-An’am Ayat 13 Paragraf di atas merupakan Surat Al-An’am Ayat 13 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam pelajaran penting dari ayat ini. Didapati bermacam penafsiran dari banyak ulama berkaitan isi surat Al-An’am ayat 13, antara lain sebagaimana tercantum📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan kepunyaan Allah segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi, yang diam maupun yang bergerak, yang tersembunyi maupun yang tampak. Semua adalah hamba dan makhlikNya, serta berada di bawah kekuasaan, kendali, dan pengaturanNya. Dan Dia maha mendengar seluruh ucapan para hambaNya lagi maha Mengetahui segala rahasia-rahasia dan perbuatan mereka.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram13. Allah adalah satu-satunya pemilik segala sesuatu, baik yang diam di malam hari maupun di siang hari. Dia lah Yang Maha Mendengar ucapan-ucapan mereka lagi Maha Mengetahui perbuatan-perbuatan mereka, dan akan memberikan balasan yang setimpal kepada mereka.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah13. Allah adalah penguasa langit dan bumi dan segala yang ada di dalamnya. Milik-Nya segala yang diam atau bergerak di malam dan siang hari; segala sesuatu di bawah kehendak dan kuasa-Nya. Tidak ada satu makhlukpun yang keluar dari kekuasaan-Nya; Dia Maha Mendengar perkataan mereka dan Maha Mengetahui gerak-gerik mereka. Tiidak ada sesuatupun yang tersembunyi dari-Nya. Pada ayat sebelumnya قل لمن ما في السماوات والأرض قل لله... Berhubungan dengan seluruh makhluk dari sisi tempat, sedangkan ayat ini berhubungan dengan seluruh makhluk dari sisi zaman. Dan Allah mendahulukan tempat karena lebih mudah dipahami oleh akal dari pada dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah13. وَلَهُۥ مَا سَكَنَ فِى الَّيْلِ وَالنَّهَارِ ۚ Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ada pada malam dan siang Yakni segala sesuatu adalah milik Allah. Dan sebagian dari segala susuatu tersebut berdiam diri baik di malam hari maupun siang hari, yaitu benda-benda mati. Sabagian lainnya berdiam diri di malam hari, yaitu hewan-hewan kebanyakan, dan sebagain lainnya berdiam diri di siang hari, seperti beberapa burung, serangga, dan hewan buas. Dan pendapat lain mengatakan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang tidak dapat bergerak baik di siang hari maupun malam hari.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah13. Kerajaan Allah meliputi segala sesuatu yang diam maupun yang bergerak. Di ayat sebelumnya Allah menerangkan bahwa Dia merajai setiap sesuatu di seluruh tempat di langit dan bumi. Dan disini dijelaskan bahwa Dia merajai segala sesuatu di seluruh zaman. Sesuatu yang diam meliputi benda-benda mati, dan hewan-hewan yang tinggal di malam atau siang hari. Dan Allah itu Maha Mendengar seluruh perkataan, dan Maha Mengetahui setiap sesuatu yang disembunyikan jiwa. Ayat ini turun ketika orang-orang kafir Mekah menawarkan sebagian harta mereka kepada nabi SAW sehingga dia menjadi lelaki terkaya dan tidak melakukan dakwah lagi📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahMilikNyalah segala sesuatu yang ada} sesuatu yang ada {pada malam dan siang hari. Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha MengetahuiMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 HKetahuilah bahwa surat ini mengandung penetapan tauhid dengan segala dalil aqli dan naqli bahkan hampir seluruhnya tentang tauhid yang membantah orang-orang musyrik yang mendustakan RasulNya. Dalam ayat-ayat ini Allah menjelaskan sesuatu yang dengannya petunjuk menjadi jelas dan syirik pun terbabat. 13. Allah menyebutkan bahwa “kepunyaan Allah-lah, “ segala yang ada pada malam dan siang hari.” Itu adalah seluruh makhluk, yang terdiri dari manusia, jin, malaikat, hewan, dan benda-benda mati. Semuanya adalah makhluk yang diatur, hamba yang tunduk kepada Tuhannya Yang Mahaagung, Maha Berkuasa dan Maha Memiliki. Apakah sah menurut dalil aqli dan naqli jika para hamba yang tidak memiliki manfaat dan mudarat disembah sementara keikhlasan kepada pencipta, pengatur, pemilik, yang memiliki manfaat dan mudarat ditinggalkan? Ataukah justru akal yang sehat dan fitrah yang lurus mengajak kepada pengikhlasan ibadah, kecintaan, takut, dan harapan kepada Allah Rabbul alamin? “Dia-lah Yang Maha Mendengar” semua suara dengan berbagai Bahasa dan bermacam-macam kepentingan. “Lagi Maha Mengetahui apa yang telah terjadi, apa yang sedang terjadi dana pa yang akan terjadi jika ia telah terjadi, maka bagaimanapun keadaannya pasti terjadi, Yang mengetahui lahir dan batin.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-An’am ayat 13 Beberapa ayat di atas dan setelahnya merupakan pengokohan tauhid dengan menyebutkan semua dalil, baik yang 'aqli akal maupun naqli wahyu sekaligus sebagai bantahan terhadap orang-orang musyrik. Yakni Dia Pengaturnya, Penciptanya dan Pemiliknya. Mencakup semua makhluk, baik manusia maupun jin, malaikat, makhluk hidup maupun benda mati. Semuanya adalah makhluk yang diatur, maka pantaskah secara akal makhluk-makhluk itu disembah, sedangkan yang menciptanya lagi yang memilikinya ditinggalkan? Semua suara dengan berbagai bahasa dan bermacam-macam kebutuhan. Terhadap yang telah terjadi dan akan terjadi serta yang tidak terjadi, Dia mengetahui yang nampak maupun yang tersembunyi. Dia Maha Mengetahui segalanya.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-An’am Ayat 13Allah sebagai pemilik langit dan bumi menegaskan bahwa seluruh makhluk berada dalam pengaturan-Nya. Dan milik-Nyalah, segala apa yang ada pada malam dan siang hari, yang bergerak maupun yang diam, yang terlihat maupun yang tersembunyi karena dia yang menciptakan dan mengatur semuanya. Dan dialah yang maha mendengar ucapan hamba-hamba-Nya, dan maha mengetahui apa yang ada pada seluruh hambanya, baik yang dinyatakan secara terbuka maupun yang tersembunyi di dalam lubuk hati. Katakanlah, wahai rasulullah, kepada orang-orang yang menyekutukan Allah, apakah aku akan menjadikan sesuatu selain Allah sebagai pelindung dan penolong, padahal Allah yang menjadikan langit dan bumi untuk kepentingan manusia; dia yang memberi makan seluruh makhluk hidup dengan menjamin rezeki dan mengaturnya dengan merata, dan tidak diberi makan dengan segala bentuk sesajian karena Allah tidak membutuhkannya' katakanlah kepada mereka, wahai rasulullah, sesungguhnya aku diperintahkan oleh Allah agar aku menjadi orang yang pertama berserah diri kepada-Nya dengan rukuk dan sujud, serta dengan menyerahkan seluruh jiwa raga, hidup, dan mati kepada-Nya. Dan jangan sekali-kali kamu, wahai rasulullah bersama orang-orang beriman yang mengikutimu, termasuk golongan orang-orang musyrik, yang menyekutukan Allah, baik dengan perbuatan maupun ucapan, baik terbuka maupun dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangDemikianlah berbagai penafsiran dari berbagai ulama berkaitan isi dan arti surat Al-An’am ayat 13 arab-latin dan artinya, moga-moga membawa manfaat untuk kita semua. Support syi'ar kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan Halaman Paling Banyak Dikunjungi Kaji berbagai materi yang paling banyak dikunjungi, seperti surat/ayat Al-Baqarah 153, Juz al-Qur’an, Ar-Ra’d 11, Ali Imran 190-191, Luqman 14, Al-Fajr. Juga Al-Insyirah 5-6, Al-Balad, Al-Maidah, Al-Baqarah 185, Al-An’am, Al-Adiyat. Al-Baqarah 153Juz al-Qur’anAr-Ra’d 11Ali Imran 190-191Luqman 14Al-FajrAl-Insyirah 5-6Al-BaladAl-MaidahAl-Baqarah 185Al-An’amAl-Adiyat Pencarian surat 10, fafirru ilallah artinya, al maidah ayat 2-3, qs al maidah ayat 5, bacaan al kautsar Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
لَّا تُدۡرِكُهُ ٱلۡأَبۡصَٰرُ وَهُوَ يُدۡرِكُ ٱلۡأَبۡصَٰرَ ۖ وَهُوَ ٱللَّطِيفُ ٱلۡخَبِيرُ لَّا تُدۡرِكُهُ ٱلۡأَبۡصَٰرُ وَهُوَ يُدۡرِكُ ٱلۡأَبۡصَٰرَ ۖ وَهُوَ ٱللَّطِيفُ ٱلۡخَبِيرُ تُدۡرِكُهُ dapat dicapaiNya ٱلۡأَبۡصَٰرُ penglihatan mata يُدۡرِكُ dapat mencapai/melihat ٱلۡأَبۡصَٰرَۖ penglihatan/yang kelihatan ٱلۡخَبِيرُ Maha Mengetahui تُدۡرِكُهُ dapat dicapaiNya ٱلۡأَبۡصَٰرُ penglihatan mata يُدۡرِكُ dapat mencapai/melihat ٱلۡأَبۡصَٰرَۖ penglihatan/yang kelihatan ٱلۡخَبِيرُ Maha Mengetahui Terjemahan Dia tidak dapat dijangkau oleh penglihatan mata, sedangkan Dia dapat menjangkau segala penglihatan itu. Dialah Yang Mahahalus lagi Mahateliti. Tafsir Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata artinya engkau tidak akan dapat melihat-Nya sebab hal ini hanya khusus untuk kaum mukminin kelak di akhirat sebagaimana yang diungkapkan dalam firman-Nya surah Al-Qiyamah ayat 22-23 yaitu, "Wajah-wajah orang-orang mukmin pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannya mereka melihat." Dijelaskan pula dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yaitu, "Sesungguhnya kamu itu akan melihat Tuhanmu kelak di akhirat sebagaimana kamu melihat bulan pada malam purnama." Ada penafsiran lain yang mengatakan, bahwa yang dimaksud ialah bahwa pandangan mata itu tidak akan dapat meliputi-Nya sedangkan Dia dapat melihat segala yang kelihatan yakni Dia dapat melihatnya sedangkan apa-apa yang terlihat itu tidak dapat melihat-Nya; dan tiada selain-Nya mempunyai sifat ini dan Dialah Yang Maha Lembut terhadap kekasih-kekasih-Nya lagi Maha Waspada terhadap mereka. Topik
وَلَا تَطْرُدِ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِٱلْغَدَوٰةِ وَٱلْعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُۥ ۖ مَا عَلَيْكَ مِنْ حِسَابِهِم مِّن شَىْءٍ وَمَا مِنْ حِسَابِكَ عَلَيْهِم مِّن شَىْءٍ فَتَطْرُدَهُمْ فَتَكُونَ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ Arab-Latin Wa lā taṭrudillażīna yad'ụna rabbahum bil-gadāti wal-'asyiyyi yurīdụna waj-hah, mā 'alaika min ḥisābihim min syai`iw wa mā min ḥisābika 'alaihim min syai`in fa taṭrudahum fa takụna minaẓ-ẓālimīnArtinya Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaan-Nya. Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka dan merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan kamu berhak mengusir mereka, sehingga kamu termasuk orang-orang yang zalim. Al-An'am 51 ✵ Al-An'am 53 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangPelajaran Berharga Terkait Surat Al-An’am Ayat 52 Paragraf di atas merupakan Surat Al-An’am Ayat 52 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan pelajaran berharga dari ayat ini. Didapatkan sekumpulan penjelasan dari banyak mufassirin berkaitan isi surat Al-An’am ayat 52, di antaranya sebagaimana termaktub📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan janganlah engkau wahai nabi, menjauhka dari majelismu orang-orang islam lemah yang menyembah tuhan mereka di pagi dan di petang hari, sedang mereka itu mengharapkan dengan amal-amal shalih yang mereka perbuat wajah Allah. Engkau tidak terkena tanggung jawab sedikitpun atas perbuatan-perbuatan orang-orang faqir itu. Allah lah yang memintai pertanggungjawaban kepada mereka. Dan merekapun tiadk memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu. Maka jika engkau mengusir mereka, niscaya engkau termasuk orang-orang yang melampaui batas rambu-rambu Allah yang meletakan sesuatu tidak pada tempatnya yang tepat.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram52. Janganlah kamu -wahai Rasul- menjauhkan dari majelismu orang-orang miskin dari kalangan muslimin yang senantiasa beribadah kepada Allah di waktu pagi dan petang hari secara ikhlas. Janganlah kamu mengusir mereka karena kamu ingin meluluhkan hati para pembesar orang-orang musyrik. Kamu sama sekali tidak bertanggung jawab atas perbuatan orang-orang miskin itu. Karena tanggung jawab mereka ada di sisi Allah. Sungguh, jika kamu mengusir mereka dari majelismu, kamu akan termasuk orang-orang yang melanggar aturan Allah.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah52. Allah membantah orang-orang musyrik yang meminta Rasulullah untuk mengusir para sahabat yang lemah dan miskin, dengan melarangnya melakukan permintaan mereka. Hal ini karena para sahabat itu adalah orang-orang yang senantiasa ikhlas beribadah kepada Allah di pagi dan petang hari tanpa mengharap balasan dari siapapun kecuali Allah; maka mengapa kamu akan mengusir mereka? Kamu tidak bertanggungjawab memikul kesalahan-kesalahan mereka, tidak pula dibebani menanggung rezeki mereka; dan merekapun tidak bertanggung jawab akan hal itu terhadapmu; maka jika kamu mengusir mereka maka kamu termasuk orang-orang yang melanggar hukum Allah dan syariat-Nya. Dan Rasulullah tidak akan menjadi bagian dari orang-orang yang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah52. وَلَا تَطْرُدِ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِالْغَدَوٰةِ وَالْعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُۥ ۖ Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaan-Nya Yakni yang berdoa kepada Allah siang dan malam serta berzikir kepada-Nya dengan penuh keikhlasan, tidak mengharapkan kecuali keridhaan Allah. مَا عَلَيْكَ مِنْ حِسَابِهِم مِّن شَىْءٍ وَمَا مِنْ حِسَابِكَ عَلَيْهِم مِّن شَىْءٍ Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka dan merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu Yakni perhitungan hisab terhadap mereka adalah tanggungan mereka, kamu tidak memiliki tanggung jawab atas mereka sedikitpun, dan perhitungan terhadapmu adalah tanggunganmu, mereka tidak memiliki tanggung jawab atas kamu sedikitpun. Maka atas alasan apa kamu akan mengusir mereka? Yakni oleh sebab itu datangilah mereka dan ajak mereka duduk dan jangan usir mereka, untuk menjaga perasaan orang yang tidak serupa dengan mereka dalam hal beragama dan kemuliaan. فَتَطْرُدَهُمْ فَتَكُونَ مِنَ الظّٰلِمِينَyang menyebabkan kamu berhak mengusir mereka, sehingga kamu termasuk orang-orang yang zalim Yakni jika kamu mengusir mereka maka kamu termasuk orang-orang yang zalim.📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi ArabiaBahkan orang shalih sekalipun bisa setara dengan orang-orang zhalim, yakni ketika ia mengusir orang-orang shalih dari majlisnya atau menyakiti mereka.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah52 Dan janganlah kamu mengusir orang-orang fakir miskin dari majlismu wahai rasul, sedangkan mereka juga menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari, mereka hanya mengharap keridhoan Tuhannya dalam beribadah. Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka dan merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan kamu berhak mengusir mereka atas dasar bahwa mereka tidak sederajat dengan orang-orang yang selain mereka dalam agama dan keutamaan, lalu engkau menjadi orang zalim jika mengusir mereka. Ayat ini turun untuk Sa’ad bin Abi Waqosh dan Abdullah bin Mas’ud dan Urbiah, mereka berkata kepada Rasulullah Usirlah mereka, karena kami malu jika kami menjadi pengikutmu seperti mereka itu.” Riwayat ini adalah riwayat Ibnu Hubban dan Hakim yang menerangkan Ibnu Mas’ud bersama para pembesar Qurays, dan riwayat yang sahih adalah riwayat Muslim yang menerangkan bahwa orang enam itu yang meminta untuk mengusir orang-orang fakir miskin dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahJanganlah kamu mengusir} janganlah kamu menjauhkan {orang-orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan petang} pada permulaan siang dan akhir siang {mereka mengharapkan keridhaanNya} dengan amal itu mereka mengharapkan ridha Allah yang Maha Mulia {Kamu tidak bertanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatan mereka} kamu sedikitpun tidak bertanggung jawab atas mereka {dan mereka tidak bertanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatanmu} mereka sedikitpun tidak bertanggung jawab atas dirimu {sehingga kamu mengusir mereka} menjauhkan mereka {jika melakukannya} maka kamu termasuk orang-orang yang zalim📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H52. “ Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhanmu di pagi hari dan di petang hari, sedang mereka menghendaki wajahNya.” Janganlah kamu mengusir orang-orang ahli ibadah dan ihklas dari dirimu dan dari teman bergaulmu karena kamu ingin bergaul dengan selain mereka. Janganlah kamu mengusir orang-orang yang selalu berdo’a kepada tuhanmu dengan do’a ibadah melalui dzikir, shalat dan lain-lain serta doa permintaan di awal dan akhir siang dan yang mereka cari adalah Wajahullah. Mereka tidak mempunyai tujuan selain tujuan yang mulia ini, mereka tidak layak untuk diusir dan diacuhkan. Justru mereka layak untu diberi loyalitas, dicintai, dibantu, dan didekati, karena mereka adalah manusia pilihan walaupun mereka adalah orang-orang yang miskin orang-orang yang mulia dalam arti sebenarnya, walaupun di mata manusia mereka di remehkan. “ Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka, dan merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu.” Maksudnya, masing-masing memiliki hisab dan amalannya yang baik dan yang buruk, “ yang menyebabkan kamu berhak mengusir mereka, sehingga kamu termasuk orang-orang yang zhalim.” Rasululoh telah benar-benar menaati perintah ini, jika orang-orang Mumin duduk bersamanya, maka beliau menyabarkan dirinya terhadap mereka, bergaul baik dengan mereka, berdikap ramah, berprilaku baik, dan mendekatkan dirinya kepada mereka, bahkan mereka adalah mayoritas ahli majelisnya. Penyebab turunnya ayat-ayat ini adalah beberapa kalangan orang-orang Quraisy atau orang-orang Arab yang keras berkata kepada Nabi, “ Jika kamu ingin kami beriman dan mengikutimu, maka usirlah fulan dan fulan orang-orang fakir dari kalangan sahabat karena kami malu jika orang Arab melihat kami duduk dengan orang-orang miskin itu.” Karena buguti nabi ingi mengislamkan mereka , dan agar mereka mengikutinya, maka hatinya mempunyai cenderung kesana, maka Allah memperingatkan dengan ayat-ayat ini dan sejenisnya.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-An’am ayat 52 Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sedang duduk-duduk bersama orang mukmin yang dianggap rendah dan miskin oleh kaum Quraisy, datanglah beberapa pemuka Quraisy hendak bicara dengan Rasulullah, tetapi mereka enggan duduk bersama mukmin itu, dan mereka mengusulkan supaya orang-orang mukmin itu diusir saja, lalu turunlah ayat ini. Imam Muslim meriwayatkan dari Sa'ad ia berkata, "Tentang aku turun ayat, "Wa laa tathrudilladziina yad'uuna rabbahum bil ghadaati wal 'asyiyy." Sa'ad berkata, "Ayat ini turun tentang enam orang; saya dan Ibnu Mas'ud termasuk di antaranya. Ketika itu kaum musyrik berkata kepada Beliau, "Apakah kamu mendekatkan mereka ini?" Jika memang jiwa mereka tidak diridhai. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengikuti perintah Allah ini, oleh karenanya jika kaum fakir dari kaum mukmin duduk, Beliau menahan diri duduk bersama mereka, berbuat baik dengan mereka dan mendekatkan mereka kepadanya, bahkan mereka adalah orang yang paling banyak berada di majlis Rasulullah shallallahu 'alaihi wa dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-An’am Ayat 52Ayat ini turun berkaitan dengan peristiwa ketika nabi Muhammad sedang bersama para sahabat dari golongan kurang mampu seperti bilal bin rabah dan kawan-kawan, maka datang para tokoh musyrik yang katanya mau mendengar dakwah nabi dengan syarat beliau mengusir orang-orang miskin tersebut. Allah mengingatkan nabi untuk tidak melakukan itu. Janganlah engkau, wahai nabi, mengusir orang-orang miskin yang menyeru tuhannya, yaitu beribadah dengan sungguh-sungguh, pada pagi dan petang hari. Mereka hanya mengharapkan keridaan-Nya. Sedangkan atas para tokoh musyrik tersebut engkau tidak memikul tanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatan mereka dan mereka tidak memikul tanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatanmu. Karena itu, wahai nabi, engkau tidak perlu khawatir yang menyebabkan engkau mengusir mereka. Jika itu engkau lakukan, maka engkau termasuk orangorang yang zalim. Pelajaran utama ayat ini adalah dalam menyampaikan dakwah tidak boleh membeda-bedakan dan bersikap diskriminatif terhadap objek dakwah berdasarkan status sosialnya. Orang-orang musyrik menganggap bahwa kemuliaan hidup dinilai dari sisi materi, seperti dalam kasus yang menjadi sebab turunnya ayat 52 surah ini, maka ayat 53 ini menegaskan bahwa demikianlah kami telah menguji sebagian mereka, yaitu orang yang kaya dengan berbagai macam kesuksesannya, dengan sebagian yang lain, yaitu orang yang miskin dengan segala kekurangannya, sehingga mereka, orang yang kaya dan berkuasa itu, berkata dengan penuh kesombongan, orang-orang semacam inikah yang status sosialnya rendah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah, yaitu beriman dan mengikutimu' Allah berfirman untuk meluruskan kekeliruan mereka, tidakkah Allah lebih mengetahui tentang mereka yang bersyukur kepada-Nya' benar adanya, bahwa Allah menganugerahkan berbagai nikmat kepada siapa yang dikehendakinya. Dengan demikian, kekayaan materi yang dianugerahkan kepada seseorang bukanlah pertanda Allah dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikianlah beberapa penafsiran dari para mufassirin terkait kandungan dan arti surat Al-An’am ayat 52 arab-latin dan artinya, moga-moga membawa faidah bagi kita semua. Bantulah syi'ar kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan Halaman Cukup Banyak Dilihat Tersedia berbagai materi yang cukup banyak dilihat, seperti surat/ayat An-Naziat, Al-Kahfi 1-10, Al-Qari’ah, Az-Zumar 53, Al-Lahab, An-Nashr. Juga Al-Ashr, Quraisy, Al-Ma’idah 3, Bismillah, Yusuf, An-Nisa 59. An-NaziatAl-Kahfi 1-10Al-Qari’ahAz-Zumar 53Al-LahabAn-NashrAl-AshrQuraisyAl-Ma’idah 3BismillahYusufAn-Nisa 59 Pencarian al maidah ayat 17, al mulk lengkap arab, an nisa ayat 49, surat yusuf ayat 15, an nisa 159 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
Tulisan atau Teks Latin Surat Al An’am. Ini merupakan surat yang ke-6 di dalam Al Qur’an dan terdiri dari 165 ayat. Baca juga surat Al An’am teks Arab, terjemah bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Al An’am – الأنعام 1. alhamdu lillaahi alladzii khalaqa alssamaawaati waal-ardha waja’ala alzhzhulumaati waalnnuura tsumma alladziina kafaruu birabbihim ya’diluuna 2. huwa alladzii khalaqakum min thiinin tsumma qadaa ajalan wa-ajalun musamman indahu tsumma antum tamtaruuna 3. wahuwa allaahu fii alssamaawaati wafii al-ardhi ya’lamu sirrakum wajahrakum waya’lamu maa taksibuuna 4. wamaa ta/tiihim min aayatin min aayaati rabbihim illaa kaanuu anhaa mu’ridhiina 5. faqad kadzdzabuu bialhaqqi lammaa jaa-ahum fasawfa ya/tiihim anbaau maa kaanuu bihi yastahzi-uuna 6. alam yaraw kam ahlaknaa min qablihim min qarnin makkannaahum fii al-ardhi maa lam numakkin lakum wa-arsalnaa alssamaa-a alayhim midraaran waja’alnaa al-anhaara tajrii min tahtihim fa-ahlaknaahum bidzunuubihim wa-ansya/naa min ba’dihim qarnan aakhariina 7. walaw nazzalnaa alayka kitaaban fii qirthaasin falamasuuhu bi-aydiihim laqaala alladziina kafaruu in haadzaa illaa sihrun mubiinun 8. waqaaluu lawlaa unzila alayhi malakun walaw anzalnaa malakan laqudhiya al-amru tsumma laa yunzharuuna 9. walaw ja’alnaahu malakan laja’alnaahu rajulan walalabasnaa alayhim maa yalbisuuna 10. walaqadi istuhzi-a birusulin min qablika fahaaqa bialladziina sakhiruu minhum maa kaanuu bihi yastahzi-uuna 11. qul siiruu fii al-ardhi tsumma unzhuruu kayfa kaana aaqibatu almukadzdzibiina 12. qul liman maa fii alssamaawaati waal-ardhi qul lillaahi kataba alaa nafsihi alrrahmata layajma’annakum ilaa yawmi alqiyaamati laa rayba fiihi alladziina khasiruu anfusahum fahum laa yu/minuuna 13. walahu maa sakana fii allayli waalnnahaari wahuwa alssamii’u al’aliimu 14. qul aghayra allaahi attakhidzu waliyyan faathiri alssamaawaati waal-ardhi wahuwa yuth’imu walaa yuth’amu qul innii umirtu an akuuna awwala man aslama walaa takuunanna mina almusyrikiina 15. qul innii akhaafu in ashaytu rabbii adzaaba yawmin azhiimin 16. man yushraf anhu yawma-idzin faqad rahimahu wadzaalika alfawzu almubiinu 17. wa-in yamsaska allaahu bidhurrin falaa kaasyifa lahu illaa huwa wa-in yamsaska bikhayrin fahuwa alaa kulli syay-in qadiirun 18. wahuwa alqaahiru fawqa ibaadihi wahuwa alhakiimu alkhabiiru 19. qul ayyu syay-in akbaru syahaadatan quli allaahu syahiidun baynii wabaynakum wauuhiya ilayya haadzaa alqur-aanu li-undzirakum bihi waman balagha a-innakum latasyhaduuna anna ma’a allaahi aalihatan ukhraa qul laa asyhadu qul innamaa huwa ilaahun waahidun wa-innanii barii-un mimmaa tusyrikuuna 20. alladziina aataynaahumu alkitaaba ya’rifuunahu kamaa ya’rifuuna abnaa-ahum alladziina khasiruu anfusahum fahum laa yu/minuuna 21. waman azhlamu mimmani iftaraa alaa allaahi kadziban aw kadzdzaba bi-aayaatihi innahu laa yuflihu alzhzhaalimuuna 22. wayawma nahsyuruhum jamii’an tsumma naquulu lilladziina asyrakuu ayna syurakaaukumu alladziina kuntum taz’umuuna 23. tsumma lam takun fitnatuhum illaa an qaaluu waallaahi rabbinaa maa kunnaa musyrikiina 24. tsumma lam takun fitnatuhum illaa an qaaluu waallaahi rabbinaa maa kunnaa musyrikiina 25. waminhum man yastami’u ilayka waja’alnaa alaa quluubihim akinnatan an yafqahuuhu wafii aatsaanihim waqran wa-in yaraw kulla aayatin laa yu/minuu bihaa hattaa idzaa jaauuka yujaadiluunaka yaquulu alladziina kafaruu in haadzaa illaa asaathiiru al-awwaliina 26. wahum yanhawna anhu wayan-awna anhu wa-in yuhlikuuna illaa anfusahum wamaa yasy’uruuna 27. walaw taraa idz wuqifuu alaa alnnaari faqaaluu yaa laytanaa nuraddu walaa nukadzdziba bi-aayaati rabbinaa wanakuuna mina almu/miniina 28. bal badaa lahum maa kaanuu yukhfuuna min qablu walaw rudduu la’aaduu limaa nuhuu anhu wa-innahum lakaadzibuuna 29. waqaaluu in hiya illaa hayaatunaa alddunyaa wamaa nahnu bimab’uutsiina 30. walaw taraa idz wuqifuu alaa rabbihim qaala alaysa haadzaa bialhaqqi qaaluu balaa warabbinaa qaala fadzuuquu al’adzaaba bimaa kuntum takfuruuna 31. qad khasira alladziina kadzdzabuu biliqaa-i allaahi hattaa idzaa jaa-at-humu alssaa’atu baghtatan qaaluu yaa hasratanaa alaa maa farrathnaa fiihaa wahum yahmiluuna awzaarahum alaa zhuhuurihim alaa saa-a maa yaziruuna 32. wamaa alhayaatu alddunyaa illaa la’ibun walahwun walalddaaru al-aakhirati khayrun lilladziina yattaquuna afalaa ta’qiluuna 33. qad na’lamu innahu layahzunuka alladzii yaquuluuna fa-innahum laa yukadzdzibuunaka walaakinna alzhzhaalimiina bi-aayaati allaahi yajhaduuna 34. walaqad kudzdzibat rusulun min qablika fashabaruu alaa maa kudzdzibuu wauudzuu hattaa ataahum nashrunaa walaa mubaddila likalimaati allaahi walaqad jaa-aka min naba-i almursaliina 35. wa-in kaana kabura alayka i’raaduhum fa-ini istatha’ta an tabtaghiya nafaqan fii al-ardhi aw sullaman fii alssamaa-i fata/tiyahum bi-aayatin walaw syaa-a allaahu lajama’ahum alaa alhudaa falaa takuunanna mina aljaahiliina 36. innamaa yastajiibu alladziina yasma’uuna waalmawtaa yab’atsuhumu allaahu tsumma ilayhi yurja’uuna 37. waqaaluu lawlaa nuzzila alayhi aayatun min rabbihi qul inna allaaha qaadirun alaa an yunazzila aayatan walaakinna aktsarahum laa ya’lamuuna 38. wamaa min daabbatin fii al-ardhi walaa thaa-irin yathiiru bijanaahayhi illaa umamun amtsaalukum maa farrathnaa fii alkitaabi min syay-in tsumma ilaa rabbihim yuhsyaruuna 39. waalladziina kadzdzabuu bi-aayaatinaa shummun wabukmun fii alzhzhulumaati man yasya-i allaahu yudhlilhu waman yasya/ yaj’alhu alaa shiraathin mustaqiimin 40. qul ara-aytakum in ataakum adzaabu allaahi aw atatkumu alssaa’atu aghayra allaahi tad’uuna in kuntum shaadiqiina 41. bal iyyaahu tad’uuna fayaksyifu maa tad’uuna ilayhi in syaa-a watansawna maa tusyrikuuna 42. walaqad arsalnaa ilaa umamin min qablika fa-akhadznaahum bialba/saa-i waaldhdharraa-i la’allahum yatadharra’uuna 43. falawlaa idz jaa-ahum ba/sunaa tadharra’uu walaakin qasat quluubuhum wazayyana lahumu alsysyaythaanu maa kaanuu ya’maluuna 44. falammaa nasuu maa dzukkiruu bihi fatahnaa alayhim abwaaba kulli syay-in hattaa idzaa farihuu bimaa uutuu akhadznaahum baghtatan fa-idzaa hum mublisuuna 45. faquthi’a daabiru alqawmi alladziina zhalamuu waalhamdu lillaahi rabbi al’aalamiina 46. qul ara-aytum in akhadza allaahu sam’akum wa-abshaarakum wakhatama alaa quluubikum man ilaahun ghayru allaahi ya/tiikum bihi unzhur kayfa nusharrifu al-aayaati tsumma hum yashdifuuna 47. qul ara-aytakum in ataakum adzaabu allaahi baghtatan aw jahratan hal yuhlaku illaa alqawmu alzhzhaalimuuna 48. wamaa nursilu almursaliina illaa mubasysyiriina wamundziriina faman aamana wa-ashlaha falaa khawfun alayhim walaa hum yahzanuuna 49. waalladziina kadzdzabuu bi-aayaatinaa yamassuhumu al’adzaabu bimaa kaanuu yafsuquuna 50. qul laa aquulu lakum indii khazaa-inu allaahi walaa a’lamu alghayba walaa aquulu lakum innii malakun in attabi’u illaa maa yuuhaa ilayya qul hal yastawii al-a’maa waalbashiiru afalaa tatafakkaruuna 51. wa-andzir bihi alladziina yakhaafuuna an yuhsyaruu ilaa rabbihim laysa lahum min duunihi waliyyun walaa syafii’un la’allahum yattaquuna 52. walaa tathrudi alladziina yad’uuna rabbahum bialghadaati waal’asyiyyi yuriiduuna wajhahu maa alayka min hisaabihim min syay-in wamaa min hisaabika alayhim min syay-in fatathrudahum fatakuuna mina alzhzhaalimiina 53. wakadzaalika fatannaa ba’dhahum biba’dhin liyaquuluu ahaaulaa-i manna allaahu alayhim min bayninaa alaysa allaahu bi-a’lama bialsysyaakiriina 54. wa-idzaa jaa-aka alladziina yu/minuuna bi-aayaatinaa faqul salaamun alaykum kataba rabbukum alaa nafsihi alrrahmata annahu man amila minkum suu-an bijahaalatin tsumma taaba min ba’dihi wa-ashlaha fa-annahu ghafuurun rahiimun 55. wakadzaalika nufashshilu al-aayaati walitastabiina sabiilu almujrimiina 56. qul innii nuhiitu an a’buda alladziina tad’uuna min duuni allaahi qul laa attabi’u ahwaa-akum qad dhalaltu idzan wamaa anaa mina almuhtadiina 57. qul innii alaa bayyinatin min rabbii wakadzdzabtum bihi maa indii maa tasta’jiluuna bihi ini alhukmu illaa lillaahi yaqushshu alhaqqa wahuwa khayru alfaasiliina 58. qul law anna indii maa tasta’jiluuna bihi laqudhiya al-amru baynii wabaynakum waallaahu a’lamu bialzhzhaalimiina 59. wa’indahu mafaatihu alghaybi laa ya’lamuhaa illaa huwa waya’lamu maa fii albarri waalbahri wamaa tasquthu min waraqatin illaa ya’lamuhaa walaa habbatin fii zhulumaati al-ardhi walaa rathbin walaa yaabisin illaa fii kitaabin mubiinin 60. wahuwa alladzii yatawaffaakum biallayli waya’lamu maa jarahtum bialnnahaari tsumma yab’atsukum fiihi liyuqdaa ajalun musamman tsumma ilayhi marji’ukum tsumma yunabbi-ukum bimaa kuntum ta’maluuna 61. wahuwa alqaahiru fawqa ibaadihi wayursilu alaykum hafazhatan hattaa idzaa jaa-a ahadakumu almawtu tawaffat-hu rusulunaa wahum laa yufarrithuuna 62. tsumma rudduu ilaa allaahi mawlaahumu alhaqqi alaa lahu alhukmu wahuwa asra’u alhaasibiina 63. qul man yunajjiikum min zhulumaati albarri waalbahri tad’uunahu tadharru’an wakhufyatan la-in anjaanaa min haadzihi lanakuunanna mina alsysyaakiriina 64. quli allaahu yunajjiikum minhaa wamin kulli karbin tsumma antum tusyrikuuna 65. qul huwa alqaadiru alaa an yab’atsa alaykum adzaaban min fawqikum aw min tahti arjulikum aw yalbisakum syiya’an wayudziiqa ba’dhakum ba/sa ba’dhin unzhur kayfa nusharrifu al-aayaati la’allahum yafqahuuna 66. wakadzdzaba bihi qawmuka wahuwa alhaqqu qul lastu alaykum biwakiilin 67. likulli naba-in mustaqarrun wasawfa ta’lamuuna 68. wa-idzaa ra-ayta alladziina yakhuudhuuna fii aayaatinaa fa-a’ridh anhum hattaa yakhuudhuu fii hadiitsin ghayrihi wa-immaa yunsiyannaka alsysyaythaanu falaa taq’ud ba’da aldzdzikraa ma’a alqawmi alzhzhaalimiina 69. wamaa alaa alladziina yattaquuna min hisaabihim min syay-in walaakin dzikraa la’allahum yattaquuna 70. wadzari alladziina ittakhadzuu diinahum la’iban walahwan wagharrat-humu alhayaatu alddunyaa wadzakkir bihi an tubsala nafsun bimaa kasabat laysa lahaa min duuni allaahi waliyyun walaa syafii’un wa-in ta’dil kulla adlin laa yu/khadz minhaa ulaa-ika alladziina ubsiluu bimaa kasabuu lahum syaraabun min hamiimin wa’adzaabun aliimun bimaa kaanuu yakfuruuna 71. qul anad’uu min duuni allaahi maa laa yanfa’unaa walaa yadhurrunaa wanuraddu alaa a’qaabinaa ba’da idz hadaanaa allaahu kaalladzii istahwat-hu alsysyayaathiinu fii al-ardhi hayraana lahu ash-haabun yad’uunahu ilaa alhudaa i/tinaa qul inna hudaa allaahi huwa alhudaa waumirnaa linuslima lirabbi al’aalamiina 72. wa an aqiimus-shalaata wattaquuh, wa huwalladzii ilaihi tuḥsyaruuna 73. wahuwa alladzii khalaqa alssamaawaati waal-ardha bialhaqqi wayawma yaquulu kun fayakuunu qawluhu alhaqqu walahu almulku yawma yunfakhu fii alshshuuri aalimu alghaybi waalsysyahaadati wahuwa alhakiimu alkhabiiru 74. wa-idz qaala ibraahiimu li-abiihi aazara atattakhidzu ashnaaman aalihatan innii araaka waqawmaka fii dhalaalin mubiinin 75. wakadzaalika nurii ibraahiima malakuuta alssamaawaati waal-ardhi waliyakuuna mina almuuqiniina 76. falammaa janna alayhi allaylu raaa kawkaban qaala haadzaa rabbii falammaa afala qaala laa uhibbu al-aafiliina 77. falammaa raaa alqamara baazighan qaala haadzaa rabbii falammaa afala qaala la-in lam yahdinii rabbii la-akuunanna mina alqawmi aldhdhaalliina 78. falammaa raaa alsysyamsa baazighatan qaala haadzaa rabbii haadzaa akbaru falammaa afalat qaala yaa qawmi innii barii-un mimmaa tusyrikuuna 79. innii wajjahtu wajhiya lilladzii fathara alssamaawaati waal-ardha haniifan wamaa anaa mina almusyrikiina 80. wahaajjahu qawmuhu qaala atuhaajjuunnii fii allaahi waqad hadaani walaa akhaafu maa tusyrikuuna bihi illaa an yasyaa-a rabbii syay-an wasi’a rabbii kulla syay-in ilman afalaa tatadzakkaruuna 81. wakayfa akhaafu maa asyraktum walaa takhaafuuna annakum asyraktum biallaahi maa lam yunazzil bihi alaykum sulthaanan fa-ayyu alfariiqayni ahaqqu bial-amni in kuntum ta’lamuuna 82. alladziina aamanuu walam yalbisuu iimaanahum bizhulmin ulaa-ika lahumu al-amnu wahum muhtaduuna 83. watilka hujjatunaa aataynaahaa ibraahiima alaa qawmihi narfa’u darajaatin man nasyaau inna rabbaka hakiimun aliimun 84. wawahabnaa lahu ishaaqa waya’quuba kullan hadaynaa wanuuhan hadaynaa min qablu wamin dzurriyyatihi daawuuda wasulaymaana wa-ayyuuba wayuusufa wamuusaa wahaaruuna wakadzaalika najzii almuhsiniina 85. wazakariyyaa wayahyaa wa’iisaa wailyaasa kullun mina alshshaalihiina 86. wa-ismaa’iila wailyasa’a wayuunusa waluuthan wakullan fadhdhalnaa alaa al’aalamiina 87. wamin aabaa-ihim wadzurriyyaatihim wa-ikhwaanihim waijtabaynaahum wahadaynaahum ilaa shiraathin mustaqiimin 88. dzaalika hudaa allaahi yahdii bihi man yasyaau min ibaadihi walaw asyrakuu lahabitha anhum maa kaanuu ya’maluuna 89. ulaa-ika alladziina aataynaahumu alkitaaba waalhukma waalnnubuwwata fa-in yakfur bihaa haaulaa-i faqad wakkalnaa bihaa qawman laysuu bihaa bikaafiriina 90. ulaa-ika alladziina hadaa allaahu fabihudaahumu iqtadih qul laa as-alukum alayhi ajran in huwa illaa dzikraa lil’aalamiina 91. wamaa qadaruu allaaha haqqa qadrihi idz qaaluu maa anzala allaahu alaa basyarin min syay-in qul man anzala alkitaaba alladzii jaa-a bihi muusaa nuuran wahudan lilnnaasi taj’aluunahu qaraathiisa tubduunahaa watukhfuuna katsiiran wa’ullimtum maa lam ta’lamuu antum walaa aabaaukum quli allaahu tsumma dzarhum fii khawdhihim yal’abuuna 92. wahaadzaa kitaabun anzalnaahu mubaarakun mushaddiqu alladzii bayna yadayhi walitundzira umma alquraa waman hawlahaa waalladziina yu/minuuna bial-aakhirati yu/minuuna bihi wahum alaa shalaatihim yuhaafizhuuna 93. waman azhlamu mimmani iftaraa alaa allaahi kadziban aw qaala uuhiya ilayya walam yuuha ilayhi syay-un waman qaala saunzilu mitsla maa anzala allaahu walaw taraa idzi alzhzhaalimuuna fii ghamaraati almawti waalmalaa-ikatu baasithuu aydiihim akhrijuu anfusakumu alyawma tujzawna adzaaba alhuuni bimaa kuntum taquuluuna alaa allaahi ghayra alhaqqi wakuntum an aayaatihi tastakbiruuna 94. walaqad ji/tumuunaa furaadaa kamaa khalaqnaakum awwala marratin wataraktum maa khawwalnaakum waraa-a zhuhuurikum wamaa naraa ma’akum syufa’aa-akumu alladziina za’amtum annahum fiikum syurakaau laqad taqaththha’a baynakum wadhalla ankum maa kuntum taz’umuuna 95. inna allaaha faaliqu alhabbi waalnnawaa yukhriju alhayya mina almayyiti wamukhriju almayyiti mina alhayyi dzaalikumu allaahu fa-annaa tu/fakuuna 96. faaliqu al-ishbaahi waja’ala allayla sakanan waalsysyamsa waalqamara husbaanan dzaalika taqdiiru al’aziizi al’aliimi 97. wahuwa alladzii ja’ala lakumu alnnujuuma litahtaduu bihaa fii zhulumaati albarri waalbahri qad fashshalnaa al-aayaati liqawmin ya’lamuuna 98. wahuwa alladzii ansya-akum min nafsin waahidatin famustaqarrun wamustawda’un qad fashshalnaa al-aayaati liqawmin yafqahuuna 99. wahuwa alladzii anzala mina alssamaa-i maa-an fa-akhrajnaa bihi nabaata kulli syay-in fa-akhrajnaa minhu khadhiran nukhriju minhu habban mutaraakiban wamina alnnakhli min thal’ihaa qinwaanun daaniyatun wajannaatin min a’naabin waalzzaytuuna waalrrummaana musytabihan waghayra mutasyaabihin unzhuruu ilaa tsamarihi idzaa atsmara wayan’ihi inna fii dzaalikum laaayaatin liqawmin yu/minuuna 100. waja’aluu lillaahi syurakaa-a aljinna wakhalaqahum wakharaquu lahu baniina wabanaatin bighayri ilmin subhaanahu wata’aalaa ammaa yashifuuna 101. badii’u alssamaawaati waal-ardhi annaa yakuunu lahu waladun walam takun lahu shaahibatun wakhalaqa kulla syay-in wahuwa bikulli syay-in aliimun 102. dzaalikumu allaahu rabbukum laa ilaaha illaa huwa khaaliqu kulli syay-in fau’buduuhu wahuwa alaa kulli syay-in wakiilun 103. laa tudrikuhu al-abshaaru wahuwa yudriku al-abshaara wahuwa allathiifu alkhabiiru 104. qad jaa-akum bashaa-iru min rabbikum faman abshara falinafsihi waman amiya fa’alayhaa wamaa anaa alaykum bihafiizhin 105. wakadzaalika nusharrifu al-aayaati waliyaquuluu darasta walinubayyinahu liqawmin ya’lamuuna 106. ittabi’ maa uuhiya ilayka min rabbika laa ilaaha illaa huwa wa-a’ridh ani almusyrikiina 107. walaw syaa-a allaahu maa asyrakuu wamaa ja’alnaaka alayhim hafiizhan wamaa anta alayhim biwakiilin 108. walaa tasubbuu alladziina yad’uuna min duuni allaahi fayasubbuu allaaha adwan bighayri ilmin kadzaalika zayyannaa likulli ummatin amalahum tsumma ilaa rabbihim marji’uhum fayunabbi-uhum bimaa kaanuu ya’maluuna 109. wa-aqsamuu biallaahi jahda aymaanihim la-in jaa-at-hum aayatun layu/minunna bihaa qul innamaa al-aayaatu inda allaahi wamaa yusy’irukum annahaa idzaa jaa-at laa yu/minuuna 110. wanuqallibu af-idatahum wa-abshaarahum kamaa lam yu/minuu bihi awwala marratin wanadzaruhum fii thughyaanihim ya’mahuuna 111. walaw annanaa nazzalnaa ilayhimu almalaa-ikata wakallamahumu almawtaa wahasyarnaa alayhim kulla syay-in qubulan maa kaanuu liyu/minuu illaa an yasyaa-a allaahu walaakinna aktsarahum yajhaluuna 112. wakadzaalika ja’alnaa likulli nabiyyin aduwwan syayaathiina al-insi waaljinni yuuhii ba’dhuhum ilaa ba’dhin zukhrufa alqawli ghuruuran walaw syaa-a rabbuka maa fa’aluuhu fadzarhum wamaa yaftaruuna 113. walitashghaa ilayhi af-idatu alladziina laa yu/minuuna bial-aakhirati waliyardhawhu waliyaqtarifuu maa hum muqtarifuuna 114. afaghayra allaahi abtaghii hakaman wahuwa alladzii anzala ilaykumu alkitaaba mufashshalan waalladziina aataynaahumu alkitaaba ya’lamuuna annahu munazzalun min rabbika bialhaqqi falaa takuunanna mina almumtariina 115. watammat kalimatu rabbika shidqan wa’adlan laa mubaddila likalimaatihi wahuwa alssamii’u al’aliimu 116. wa-in tuthi’ aktsara man fii al-ardhi yudhilluuka an sabiili allaahi in yattabi’uuna illaa alzhzhanna wa-in hum illaa yakhrushuuna 117. inna rabbaka huwa a’lamu man yadhillu an sabiilihi wahuwa a’lamu bialmuhtadiina 118. fakuluu mimmaa dzukira ismu allaahi alayhi in kuntum bi-aayaatihi mu/miniina 119. wamaa lakum allaa ta/kuluu mimmaa dzukira ismu allaahi alayhi waqad fashshala lakum maa harrama alaykum illaa maa idthurirtum ilayhi wa-inna katsiiran layudhilluuna bi-ahwaa-ihim bighayri ilmin inna rabbaka huwa a’lamu bialmu’tadiina 120. wadzaruu zhaahira al-itsmi wabaathinahu inna alladziina yaksibuuna al-itsma sayujzawna bimaa kaanuu yaqtarifuuna 121. walaa ta/kuluu mimmaa lam yudzkari ismu allaahi alayhi wa-innahu lafisqun wa-inna alsysyayaathiina layuuhuuna ilaa awliyaa-ihim liyujaadiluukum wa-in atha’tumuuhum innakum lamusyrikuuna 122. awa man kaana maytan fa-ahyaynaahu waja’alnaa lahu nuuran yamsyii bihi fii alnnaasi kaman matsaluhu fii alzhzhulumaati laysa bikhaarijin minhaa kadzaalika zuyyina lilkaafiriina maa kaanuu ya’maluuna 123. wakadzaalika ja’alnaa fii kulli qaryatin akaabira mujrimiihaa liyamkuruu fiihaa wamaa yamkuruuna illaa bi-anfusihim wamaa yasy’uruuna 124. wa-idzaa jaa-at-hum aayatun qaaluu lan nu/mina hattaa nu/taa mitsla maa uutiya rusulu allaahi allaahu a’lamu haytsu yaj’alu risaalatahu sayushiibu alladziina ajramuu shaghaarun inda allaahi wa’adzaabun syadiidun bimaa kaanuu yamkuruuna 125. faman yuridi allaahu an yahdiyahu yasyrah shadrahu lil-islaami waman yurid an yudhillahu yaj’al shadrahu dhayyiqan harajan ka-annamaa yashsha”adu fii alssamaa-i kadzaalika yaj’alu allaahu alrrijsa alaa alladziina laa yu/minuuna 126. wahaadzaa shiraathu rabbika mustaqiiman qad fashshalnaa al-aayaati liqawmin yadzdzakkaruuna 127. lahum daaru alssalaami inda rabbihim wahuwa waliyyuhum bimaa kaanuu ya’maluuna 128. wayawma yahsyuruhum jamii’an yaa ma’syara aljinni qadi istaktsartum mina al-insi waqaala awliyaauhum mina al-insi rabbanaa istamta’a ba’dhunaa biba’dhin wabalaghnaa ajalanaa alladzii ajjalta lanaa qaala alnnaaru matswaakum khaalidiina fiihaa illaa maa syaa-a allaahu inna rabbaka hakiimun aliimun 129. wakadzaalika nuwallii ba’dha alzhzhaalimiina ba’dhan bimaa kaanuu yaksibuuna 130. yaa ma’syara aljinni waal-insi alam ya/tikum rusulun minkum yaqushshuuna alaykum aayaatii wayundziruunakum liqaa-a yawmikum haadzaa qaaluu syahidnaa alaa anfusinaa wagharrat-humu alhayaatu alddunyaa wasyahiduu alaa anfusihim annahum kaanuu kaafiriina 131. dzaalika an lam yakun rabbuka muhlika alquraa bizhulmin wa-ahluhaa ghaafiluuna 132. walikullin darajaatun mimmaa amiluu wamaa rabbuka bighaafilin ammaa ya’maluuna 133. warabbuka alghaniyyu dzuu alrrahmati in yasya/ yudzhibkum wayastakhlif min ba’dikum maa yasyaau kamaa ansya-akum min dzurriyyati qawmin aakhariina 134. inna maa tuu’aduuna laaatin wamaa antum bimu’jiziina 135. qul yaa qawmi i’maluu alaa makaanatikum innii aamilun fasawfa ta’lamuuna man takuunu lahu aaqibatu alddaari innahu laa yuflihu alzhzhaalimuuna 136. waja’aluu lillaahi mimmaa dzara-a mina alhartsi waal-an’aami nashiiban faqaaluu haadzaa lillaahi biza’mihim wahaadzaa lisyurakaa-inaa famaa kaana lisyurakaa-ihim falaa yashilu ilaa allaahi wamaa kaana lillaahi fahuwa yashilu ilaa syurakaa-ihim saa-a maa yahkumuuna 137. wakadzaalika zayyana likatsiirin mina almusyrikiina qatla awlaadihim syurakaauhum liyurduuhum waliyalbisuu alayhim diinahum walaw syaa-a allaahu maa fa’aluuhu fadzarhum wamaa yaftaruuna 138. waqaaluu haadzihi an’aamun wahartsun hijrun laa yath’amuhaa illaa man nasyaau biza’mihim wa-an’aamun hurrimat zhuhuuruhaa wa-an’aamun laa yadzkuruuna isma allaahi alayhaa iftiraa-an 139. waqaaluu maa fii buthuuni haadzihi al-an’aami khaalishatun lidzukuurinaa wamuharramun alaa azwaajinaa wa-in yakun maytatan fahum fiihi syurakaau sayajziihim washfahum innahu hakiimun aliimun 140. qad khasira alladziina qataluu awlaadahum safahan bighayri ilmin waharramuu maa razaqahumu allaahu iftiraa-an alaa allaahi qad dhalluu wamaa kaanuu muhtadiina 141. wahuwa alladzii ansya-a jannaatin ma’ruusyaatin waghayra ma’ruusyaatin waalnnakhla waalzzar’a mukhtalifan ukuluhu waalzzaytuuna waalrrummaana mutasyaabihan waghayra mutasyaabihin kuluu min tsamarihi idzaa atsmara waaatuu haqqahu yawma hashaadihi walaa tusrifuu innahu laa yuhibbu almusrifiina 142. wamina al-an’aami hamuulatan wafarsyan kuluu mimmaa razaqakumu allaahu walaa tattabi’uu khuthuwaati alsysyaythaani innahu lakum aduwwun mubiinun 143. tsamaaniyata azwaajin mina aldhdha/ni itsnayni wamina alma’zi itsnayni qul aaldzdzakarayni harrama ami aluntsayayni ammaa isytamalat alayhi arhaamu aluntsayayni nabbi-uunii bi’ilmin in kuntum shaadiqiina 144. wamina al-ibili itsnayni wamina albaqari itsnayni qul aaldzdzakarayni harrama ami aluntsayayni ammaa isytamalat alayhi arhaamu aluntsayayni am kuntum syuhadaa-a idz washshaakumu allaahu bihaadzaa faman azhlamu mimmani iftaraa alaa allaahi kadziban liyudhilla alnnaasa bighayri ilmin inna allaaha laa yahdii alqawma alzhzhaalimiina 145. qul laa ajidu fiimaa uuhiya ilayya muharraman alaa thaa’imin yath’amuhu illaa an yakuuna maytatan aw daman masfuuhan aw lahma khinziirin fa-innahu rijsun aw fisqan uhilla lighayri allaahi bihi famani idthurra ghayra baaghin walaa aadin fa-inna rabbaka ghafuurun rahiimun 146. wa’alaa alladziina haaduu harramnaa kulla dzii zhufurin wamina albaqari waalghanami harramnaa alayhim syuhuumahumaa illaa maa hamalat zhuhuuruhumaa awi alhawaayaa aw maa ikhtalatha bi’azhmin dzaalika jazaynaahum bibaghyihim wa-innaa lashaadiquuna 147. fa-in kadzdzabuuka faqul rabbukum dzuu rahmatin waasi’atin walaa yuraddu ba/suhu ani alqawmi almujrimiina 148. sayaquulu alladziina asyrakuu law syaa-a allaahu maa asyraknaa walaa aabaaunaa walaa harramnaa min syay-in kadzaalika kadzdzaba alladziina min qablihim hattaa dzaaquu ba/sanaa qul hal indakum min ilmin fatukhrijuuhu lanaa in tattabi’uuna illaa alzhzhanna wa-in antum illaa takhrushuuna 149. qul falillaahi alhujjatu albaalighatu falaw syaa-a lahadaakum ajma’iina 150. qul halumma syuhadaa-akumu alladziina yasyhaduuna anna allaaha harrama haadzaa fa-in syahiduu falaa tasyhad ma’ahum walaa tattabi’ ahwaa-a alladziina kadzdzabuu bi-aayaatinaa waalladziina laa yu/minuuna bial-aakhirati wahum birabbihim ya’diluuna 151. qul ta’aalaw atlu maa harrama rabbukum alaykum allaa tusyrikuu bihi syay-an wabialwaalidayni ihsaanan walaa taqtuluu awlaadakum min imlaaqin nahnu narzuqukum wa-iyyaahum walaa taqrabuu alfawaahisya maa zhahara minhaa wamaa bathana walaa taqtuluu alnnafsa allatii harrama allaahu illaa bialhaqqi dzaalikum washshaakum bihi la’allakum ta’qiluuna 152. walaa taqrabuu maala alyatiimi illaa biallatii hiya ahsanu hattaa yablugha asyuddahu wa-awfuu alkayla waalmiizaana bialqisthi laa nukallifu nafsan illaa wus’ahaa wa-idzaa qultum fai’diluu walaw kaana dzaa qurbaa wabi’ahdi allaahi awfuu dzaalikum washshaakum bihi la’allakum tadzakkaruuna 153. wa-anna haadzaa shiraathii mustaqiiman faittabi’uuhu walaa tattabi’uu alssubula fatafarraqa bikum an sabiilihi dzaalikum washshaakum bihi la’allakum tattaquuna 154. tsumma aataynaa muusaa alkitaaba tamaaman alaa alladzii ahsana watafshiilan likulli syay-in wahudan warahmatan la’allahum biliqaa-i rabbihim yu/minuuna 155. wahaadzaa kitaabun anzalnaahu mubaarakun faittabi’uuhu waittaquu la’allakum turhamuuna 156. an taquuluu innamaa unzila alkitaabu alaa thaa-ifatayni min qablinaa wa-in kunnaa an diraasatihim laghaafiliina 157. aw taquuluu law annaa unzila alaynaa alkitaabu lakunnaa ahdaa minhum faqad jaa-akum bayyinatun min rabbikum wahudan warahmatun faman azhlamu mimman kadzdzaba bi-aayaati allaahi washadafa anhaa sanajzii alladziina yashdifuuna an aayaatinaa suu-a al’adzaabi bimaa kaanuu yashdifuuna 158. hal yanzhuruuna illaa an ta/tiyahumu almalaa-ikatu aw ya/tiya rabbuka aw ya/tiya ba’dhu aayaati rabbika yawma ya/tii ba’dhu aayaati rabbika laa yanfa’u nafsan iimaanuhaa lam takun aamanat min qablu aw kasabat fii iimaanihaa khayran quli intazhiruu innaa muntazhiruuna 159. inna alladziina farraquu diinahum wakaanuu syiya’an lasta minhum fii syay-in innamaa amruhum ilaa allaahi tsumma yunabbi-uhum bimaa kaanuu yaf’aluuna 160. man jaa-a bialhasanati falahu asyru amtsaalihaa waman jaa-a bialssayyi-aati falaa yujzaa illaa mitslahaa wahum laa yuzhlamuuna 161. qul innanii hadaanii rabbii ilaa shiraathin mustaqiimin diinan qiyaman millata ibraahiima haniifan wamaa kaana mina almusyrikiina 162. qul inna shalaatii wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillaahi rabbi al’aalamiina 163. laa syariika lahu wabidzaalika umirtu wa-anaa awwalu almuslimiina 164. qul aghayra allaahi abghii rabban wahuwa rabbu kulli syay-in walaa taksibu kullu nafsin illaa alayhaa walaa taziru waaziratun wizra ukhraa tsumma ilaa rabbikum marji’ukum fayunabbi-ukum bimaa kuntum fiihi takhtalifuuna 165. wahuwa alladzii ja’alakum khalaa-ifa al-ardhi warafa’a ba’dhakum fawqa ba’dhin darajaatin liyabluwakum fii maa aataakum inna rabbaka sarii’u al’iqaabi wa-innahu laghafuurun rahiimun
surat al an am ayat 103 latin dan artinya